top of page
Gambar penulisWimpow Panjaitan

Muamalah - Pahala dan Pendapatan

Diperbarui: 20 Mei 2023

Dalam suatu percakapan di telepon, teman meminta tolong untuk membantunya dalam soal perpajakan, kata -tolong- dalam percakapan tersebut ternyata diikuti dengan tawaran pembuatan logo perusahaan sebagai imbal balasnya.


Dalam pergaulan sehari-hari pertukaran semacam itu sudah biasa terjadi, namun yang menjadi perhatian adalah kata -tolong- tersebut menyiratkan bahwa tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak lagi murni tolong-menolong, tetapi selalu dikaitkan dengan imbalan, baik dalam bentuk pekerjaan maupun dalam bentuk uang. Lebih parahnya pahala sering dilinierkan dengan pendapatan.


Seolah-olah tidak ada lagi orang baik di dunia ini kecuali mengharapkan balasan dalam bentuk jasa kembali ataupun uang. Seolah-olah kehidupan nikmat diakhirat yang abadi bisa diberikan oleh seseorang dengan kehidupan dunia yang sementara.


Bercampurnya antara perbuatan baik dengan materi, sudah seperti bercampurnya antara yang haq dengan yang batil.


Banyak sekali hal yang kemudian menjadi ambigu, tidak jelas dan menjadi abu-abu. Tidak terkecuali dalam hal Muamalah, akad tabarru (tolong-menolong), selalu bercampur dengan akad komersil (untung), seolah-olah pahala adala uang, dan uang adalah pahala, padahal berapapun uang yang diberikan tidak bisa "membeli" pahala, dan pahala tidak bisa disandarkan pada nilai uang. Pahala juga tida bisa "dibayar" dengan pekerjaan manusia yang cenderung banyak kekurangannya, sementara pahala berasal dari Yang Maha Sempurna.


Sangat penting memang kita untuk sering mengingatkan bahwa, jika tolong-menolong biarkan menjadi bentuk keihklasan, jangan nodai keihklasan tersebut dengan prasangka akan perlunya imbalan. Bagi yang ingin ditolong maupun yang ingin menolong jangan coba-coba merusak hubungan dengan perbuatan licik dengan memanfaatkan keikhlasan dengan kesombongan.


Satu hal lagi : lupakan perbuatan baik yang pernah kita berikan, tetapi jangan lupakan investasi komersil yang kita lakukan.


Oleh karena itu dakwah Muamalah termasuk Muamalah Maliyah harus terus dibicarakan, karena Al-Qur'an adalah pedoman untuk manusia yang masih hidup, As-Sunnah adalah rujukan untuk manusia yang masih hidup, dan para Ulama menjelaskan untuk manusia yang masih hidup juga.


Tidak ada kata yang paling pas untuk menamakan betapa indah dan hebatnya sistem kehidupan kecuali dengan kata -Islam-


Wallahualam Bishawab

bottom of page