top of page
Gambar penulisWimpow Panjaitan

Dagang - Cara "Palsu" Memancing Pembeli

Diperbarui: 20 Mei 2023

Berdagang adalah salah satu cara untuk mendapatkan rezeki harta, semakin banyak pembeli maka semakin besar potensi keuntungan yang bisa diperoleh.


Satu hal yang menjadi perhatian para pedagang adalah bagaimana cara memancing pembeli agar mau datang ke toko mereka, baik online maupun offline.


Tidak jarang pembeli dipancing oleh pedagang dengan kata atau kalimat yang "palsu", misalnya harga murah ditulis dengan mencolok, namun ternyata setelah pembeli terpancing dan ingin membeli, harga murah yang dimaksud adalah barang dengan kualitas reject.


Belum lagi diskon besar-besaran ditampilkan, yang ternyata dengan syarat dan ketentuan tertentu, sehingga pembeli "terlanjur" membeli barang diskon "palsu" tersebut.


"Kepalsuan" bahkan sudah dimulai pada saat pembukaan toko, para pedagang dengan bangga menempatkan karangan bunga berisi ucapan selamat dari berbagai pihak, yang ternyata dibayar oleh pedagang itu sendiri.


Semua cara "palsu" tersebut dimaksudkan untuk memancing pembeli, seolah-olah toko tersebut bonafide, padahal "jebakan" siap menyambut para pembeli.


Muamalah Maliyah dalam Islam tidak pernah menawarkan cara-cara palsu dalam berdagang, sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu : “Rasulullah pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)


Hadits diatas menceritakan pedagang kurma yang menempatkan kurma bagus diatas, sementara kurma yang jelek dibawahnya, hal itu dilakukan untuk memancing pembeli, perbuatan tersebut dikategorikan sebagai penipuan, pelakunya diperingatkan tidak termasuk dalam golongan umat Islam!.


Cara palsu memancing pembeli memang banyak dilakukan oleh para pedagang sekarang ini, seperti yang dilakukan oleh pedagang kurma tersebut, bahkan diajarkan dan ditularkan oleh pedagang "senior" kepada pedagang "junior".


Sungguh sangat disayangkan, untuk apa melakukan cara-cara palsu, sementara pedagang yang jujur memiliki keistimewaan tersendiri, dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Umar Radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti)” (HR.Ibnu Majah).


Oleh karena itu para pedagang dan pengusaha Muslim hendaknya berdagang atau berbisnis dengan cara-cara yang jujur, jangan takut tidak mendapatkan pembeli, praktikkan teori-teori yang baik dan benar secara Syar'i, karena sebagai Muslim bukan hanya mencari keuntungan yang berkah didunia, tetapi juga mencari ke-ridha-an Alllah Azza wa Jalla kelak diakhirat.


Wallahualam Bishawab






bottom of page