top of page
Gambar penulisWimpow Panjaitan

Demonstrasi Ekonomi

Diperbarui: 20 Mei 2023

Demonstrasi adalah produk politik demokrasi, masyarakat boleh menyampaikan pendapatnya ditempat umum secara bersama-sama untuk mengkritisi kebijakan pemerintah.


Namun walaupun produk politik, pada kenyataannya demonstrasi juga muncul karena latar belakang ekonomi, karena pendapatan yang stagnan, pendapatan yang terlalu timpang, atau justru karena naiknya harga-harga sehingga pendapatan yang masyarakat miliki hari ini menjadi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.


Belakangan ini, bulan September 2022, marak terjadi demontrasi sebagai respon naiknya harga BBM terutama jenis Petralite yang naik 30% lebih dari harga sebelumnya Rp. 7.650,- menjadi Rp. 10.000. Sebelumnya demonstrasi terkait ekonomi juga dilakukan sebagai respon disahkannya UU Cipta Kerja Tahun 2020.


Seperti yang sudah sering dibahas dalam blog ini bahwa pemerintah tidak semestinya mengatakan subsidi adalah beban (lihat : https://www.profitbersih.id/artikel-subsidi-untuk-rakyat-gaji-untuk-pejabat)


Pemerintah memiliki kewajiban untuk mengurus rakyatnya, pemerintah wajib memikirkan jalan keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi rakyat pada umumnya, seperti persoalan ekonomi. Jika harus merubah sistem ekonomi agar rakyat menjadi sejahtera maka pemerintah harus berani melakukannya.


Pancasila sila "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" dengan lambang padi dan kapas yang bermakna "kemakmuran dan kesejahteraan", dan tujuan bernegara dalam Pembukaan UUD Tahun 1945 "untuk memajukan kesejahteraan umum", sudah sangat jelas mengamanatkan kepada pemerintah untuk mencapainya.


Rakyat tentu akan memberikan sumbangsihnya juga dalam bentuk pemikiran, yang sebagiannya harus mengutarakan pemikirannya dijalan-jalan, agar mendapatkan perhatian dari pemerintah.


Namun penulis selalu memilih perubahan dan perbaikan ekonomi harus dilakukan secara fundamental, tidak ingin melakukan tambal sulam terus menerus, berbagai kebijakan yang sudah tepat tentu tidak ada masalah, masih bisa diteruskan, tapi kebijakan yang justru memberatkan rakyat tentu harus dikaji ulang. (lihat : https://www.profitbersih.id/artikel-cipta-kerja-kerja-atau-usaha).


Demonstrasi ekonomi memang masih diperlukan, paling tidak untuk mengingatkan pemerintah, tapi kedepannya, penulis berharap perubahan ekonomi bisa dilakukan secara fundamental, melalui sistem ekonomi Islam, ekonomi yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

bottom of page