top of page
Gambar penulisWimpow Panjaitan

5 Sebab Emas Tidak Lagi Menjadi Uang

Diperbarui: 31 Mar 2023

Banyak versi yang menyebutkan darimana kata uang berasal, ada yang menyebutkan uang berasal dari kata “wang”, yang berarti alat pembayaran yang terbuat dari emas.


Ada juga yang menyebutkan kata “wang” diambil dari nama ahli keuangan Tiongkok yaitu Wang An Shi, yangmana uang emas Tiongkok pernah masuk ke Nusantara dan dijadikan sebagai alat tukar.


Selain itu kata “wang” dikatakan berasal dari kata “daluwang” yang artinya adalah kertas yang dibuat dari kulit pohon, hal ini jauh dari makna uang dan tidak ada kaitannya dengan kata uang itu sendiri, namun disebutkan begitu karena uang pertama Republik Indonesia adalah ORI (Oeang Republik Indonesia) yang dibuat dari “daluwang”.


Dalam bahasa keseharian orang Indonesia, kata uang juga terkadang disebut “duit”, kata “duit” berasal dari bahasa Belanda yang berarti uang koin yang terbuat dari perak, orang Indonesia juga dalam percakapannya akan menambahkan kata perak untuk menyebutkan uang yang nominalnya kecil, seperti “seratus perak” misalnya.


Emas dan perak sejak dahulu memang dipergunakan oleh mayoritas penduduk dunia, termasuk di Nusantara, sebagai alat pembayaran transaksi yang adil.


Tapi kemudian mengapa emas bukan uang lagi?, berikut lima hal yang membuat emas menjadi hilang dalam peredaran dan tidak lagi menjadi uang.


 

#1 Penjajahan


Perang Maluku yang dipimpin oleh Pattimura, seorang Ulama dari kesultanan Sahulau yang memiliki nama asli Ahmad Lussy (marga Pattimura), salah satu penyebab pecahnya perang Maluku adalah paksaan dari pihak Belanda kepada rakyat Maluku untuk menyerahkan hasil bumi rempah-rempah mereka ditukar dengan kertas yang dikeluarkan oleh Belanda, padahal seharusnya pembayaran dilakukan menggunakan emas.


Penjajahan membuat ketidakadilan dalam hal ekonomi, pihak penjajah mendapatkan banyak emas dari wilayah jajahannya melalui perdagangan, sementara rakyat jajahannya kehilangan emasnya, dan harus menerima kertas-kertas, jika tidak mau menerima, maka akan diperangi.


#2 Munculnya Bank


Banyaknya mata uang yang diedarkan oleh kerajaan di Eropa, merupakan awal mula berdirinya bank, yang dalam bahasa Italia banque artinya duduk dibelakang meja, karena kegiatan bisnisnya memang hanya duduk menunggu orang-orang yang ingin menukarkan koin-nya dengan koin kerajaan yang lain, dari setiap pertukaran dibebankan commission fee sebagai jasa penukaran, dalam Muamalah jelas ini disebut riba jual-beli (bai’).


Pada perkembangannya bank menawarkan jasa simpanan dengan imbalan koin sebagai penarik (interest) / bunga bank, dalam Muamalah jelas ini adalah riba dayn masuk dalam kategori riba fadhl.


Kemudian diciptakanlah bank notes, yaitu surat utang (receipt/kwitansi) atau promises notes (bukti janji pembayaran) yang diberikan bank kepada nasabah simpanannya yang mempresentasikan janji pembayaran koin kepada pemegang kertas sesuai dengan jumlah yang tertera pada kertas tersebut.


Pada titik ini kemudian banyak orang melupakan bahwa harta yang sesungguhnya terdapat pada koin tersebut, bukan pada kertasnya atau bank notes-nya.


#3 Perang Dunia


Amerika Serikat dalam perang dunia pertama membangun ekonominya melalui industri militer, dengan mengekspornya bersama barang-barang lain menuju Eropa. Buruh-buruh industri dibayar dengan uang kertas The Fed (federal reserve ), sementara Amerika sendiri mendapatkan emas dari hasil ekspornya ke Eropa.


Karena semakin besarnya dana yang dibutuhkan untuk membeli persenjataan dan membiayai perang, maka cadangan emas di Eropa menjadi semakin menipis, langkah yang dilakukan adalah melepaskan standar emas yang tadinya diikat dengan uang kertas, sehingga pencetakan uang kertas dapat dilakukan sebesar-besarnya untuk membiayai perang.


Amerika Serikat kembali mengulangi caranya seperti pada perang dunia pertama, seluruh komoditas yang berkaitan dengan perang kembali diekspor ke Eropa dengan pembayaran hanya menggunakan emas. Dengan terjadinya dua perang dunia ini maka The Fed Amerika Serikat kemudian menjadi pemilik emas terbesar diseluruh dunia.


#4 Bretton Woods


Setelah berhasil menguasai emas dunia, maka Amerika Serikat dengan leluasa menggalang pertemuan 44 negara di Bretton Woods pada tahun 1944 untuk menciptakan sistem perekonomian yang baru pasca perang dunia kedua, terutama mengenai sistem nilai tukar dan pembayaran internasional.


Sistem yang diciptakan menempatkan uang dollar yang dicetak oleh The Fed sebagai mata uang yang tetap dilevel internasional, dengan mengikat setiap 35 dollar-nya dengan satu ons emas, kemudian mata uang yang lain mengikatnya dengan dollar tersebut


Semua negara kemudian harus mengkaitkan mata uang mereka dengan dollar untuk dapat terlibat dalam perdagangan internasional. Konsekuensi-nya kemudian seluruh negara harus memiliki dollar, yang disebut sebagai cadangan devisa. Dollar-dollar tersebut diperoleh melalui pembayaran dengan mengekspor komoditas komoditas dalam negeri, termasuk komoditas emas.


#5 Perang Vietnam


Selama perang Vietnam The Fed terus menerus mencetak uang kertasnya hingga melebihi jumlah yang seharusnya bisa ditebus dengan emas, yang besarannya sesuai dengan sistem yang disepakati di Bretton Woods.


Negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi dengan Amerika kemudian mencairkan obilgasinya, menukar dollarnya, dengan harapan menyelamatkan emas mereka dan tidak ikut menanggung krisis yang akan dialami oleh Amerika Serikat akibat perang Vietnam.


Melalui presiden Richard Nixon pada tahun 1971 secara sepihak Amerika Serikat menghentikan pemberlakuan sistem Bretton Woods, sehingga meniadakan emas dari pertukarannya dengan dollar, untuk melindungi kepentingan Amerika Serikat.

 

Penutup


Sejak pengumuman Presiden Richard Nixon, maka berakhirlah emas sebagai standar uang sama sekali di seluruh dunia.


Wallahu a'lam bishawab

bottom of page