top of page
Gambar penulisWimpow Panjaitan

Sistem Ekonomi dan Iklim Bisnis

Diperbarui: 10 Jun 2023

Bisnis tetaplah bisnis, diseluruh dunia setiap orang bisa menjalankan bisnisnya, tidak peduli sistem ekonomi apa yang digunakan, tidak peduli ideologi apa yang diemban, begitulah asumsi awalnya.


Contoh dalam sistem ekonomi komunis, bisnis memang tetap berjalan, tetapi setiap orang tidak bisa berkembang sekehendaknya sendiri, tanpa addanya campur tangan pemerintah.


Sebaliknya dalam sistem ekonomi kapitalis, iklim bisnisnya begitu bebas, bahkan negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis, sebisa mungkin pasar dan perdagangan dunia menjadi bebas tanpa sekat-sekat teritorial negara, tanpa adanya bea dan cukai perdagangan antar negara.


Namun dalam kondisi kontemporer saat ini, sistem komunis sepertinya telah pudar, sedangkan sistem ekonomi kapitalis tidak pernah bisa berdiri dengan tegak, selalu saja dilanda krisis ekonomi dan keuangan, jadi bukan benar-benar berhasil seperti kelihatannya. Kemiskinan, kesenjangan, kriminalitas, gaya hidup hedonis, persoalan psikologi dan kejiwaan menjadi kehidupan sehari-hari yang harus dihadapi dalam sistem ekonomi kapitalis.


Sesungguhnya para pakar ekonomi dunia dan para pengusaha kelas dunia, sedang mencari sistem ekonomi apa yang paling ideal untuk bisa sekaligus mendukung iklim bisnis yang stabil dan berkelanjutan.


 

Sistem Ekonomi Islam

  • Kepemilikan Harta

  • Baitul Mal

  • Uang Emas dan Perak

Kepemilikan Harta


Sistem ekonomi Islam tidak seperti sistem ekonomi kapitalis ataupun sistem ekonomi komunis. Sumbernya Al-Qur'an dan As-Sunnah, tidak bisa diabaikan apalagi dilanggar.


Persoalan yang paling mendasar dari sistem ekonomi Islam adalah pembagian kepemilikan yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara.


Sistem ekonomi kapitalis yang sangat menjunjung tinggi kepemilikan individu sehingga mengeksploitasi manusia tidak dibenarkan dalam Islam, tapi juga kepemilikan individu yang dirampas oleh negara juga tidak bisa dibenarkan.


Baitul Mal


Akumulasi modal akan sangat netral jika ditempatkan pada lembaga yang tidak mencari keuntungan, namun justru sebaliknya, lembaga Baitul Mal memastikan setiap orang tidak mengalami kemiskinan, kebutuhan dasarnya terpenuhi, dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan uang.


Zakat menjadi instrumen keuangan dalam mengatasi kebutuhan dasar, wakaf menjadi sumber pembangunan negara, utang (qardh) menjadi modal para pengusaha tanpa adanya riba, dengan kafalah dan hawalah sebagai jaminannya, infak dan sedekah menjadi instrumen daruratnya, bagi hasil menjadi instrumen ekonomi dan keuangan yang meningkatkan perekonomian negara.


Dan berbagai instrumen keuangan lainnya yang dikelola secara komperhensif oleh Baitul Mal dalam sistem politik Islam.


Uang Emas dan Perak


Uang dikembalikan lagi pada barang nyata yang bernilai, sehingga standar ukuran harga menjadi stabil, tidak ada permainan spekulasi. Uang dikembalikan lagi pada barang yang semua orang bisa menggunakannya, bisa disimpan sesuai dengan kebutuhannya dimasa depan, tanpa ragu akan adanya inflasi.


Uang adalah alat keadilan, maka keadilan harga dan ekonomi ada pada penggunaan uang emas dan perak.

 

Penutup


Bukan cerita nostalgia, bukan romantisme masa lalu, apalagi utopia belaka, tetapi Islam sebagai agama yang sempurna, sudah memberikan berbagai cara dan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan di berbagai bidang. Tidak ada kata yang paling pas untuk mengatakan sistem yang teramat sangat mengerti manusia, termasuk dalam soal sistem ekonomi dan iklim bisnis, selain kata -Islam-.

bottom of page