top of page
Gambar penulisWimpow Panjaitan

Muamalah - Usia Tepat Menjadi Pengusaha

Diperbarui: 4 Jun 2023

Pada umumnya di Indonesia, hingga usia 5 tahun, anak-anak bebas bermain, usia 6 tahun mulai belajar di sekolah, mulai dari TK hingga SMA/SMK, pada usia 17 atau 18 tahun, selesailah sekolah, jika ingin dilanjutkan maka umumnya 21 tahun selesai kuliah dan baru mulai bekerja atau berbisnis.


Sebagian ada yang bekerja atau berdagang saat masih sekolah, artinya sudah mulai mendapatkan uang dari hasil usahanya. Ketika selesai sekolah atau kuliah, sudah memiliki bekal, apakah ingin bekerja atau ingin berbisnis.


Sebagiannya lagi, memang menganggap sekolah bukanlah apa-apa, yang terpenting bisa mencari uang, walhasil sejak kecil sudah mencari uang, sampai dewasa terus mencari uang, bahkan mungkin usahanya menjadi besar dan maju, bisa menghidupi banyak orang dan menyekolahkan banyak anak.


Dan masih banyak versi lain dari kehidupan seseorang, antara bekerja, berbisnis dan sekolah, yang jelas manusia tidak akan bisa lepas dari namanya harta, berpakaian, makanan dan tempat tinggal, adalah kebutuhan dasar manusia yang memerlukan harta.


Yang unik kemudian bagi seorang Muslim, memiliki Rasul yang seorang pengusaha, namun bukan berarti tidak pernah menjadi pekerja, dari kehidupan Rasulullah maka bisa diketahui usia berapa dan dalam kondisi seperti apa seseorang pantas mulai menjadi Pengusaha


Rasulullah

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, pada usia 8 tahun sudah mendapatkan upah dari pekerjaannya sebagai penggembala kambing. Pada usia 12 tahun sudah diajak berdagang oleh pamannya Abu Thalib, tidak tanggung-tanggung, usia anak sekarang yang baru masuk SMP sudah belajar berdagang, ketempat yang sangat jauh sekali yaitu ke Syam, atau ke wilayah Suriah, Lebanon, dan Yordania.


Tidak heran kemudian usia 17 tahun hingga 20 tahun Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sudah bisa bersaing dengan pengusaha-pengusaha besar. Namun yang menjadi catatan adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, dikenal sebagai pengusaha yang pandai dalam berhitung, jujur dan profesional.


Satu hal lagi yang menjadi catatan, bahwa pedagang itu adalah pengusaha, tidak dipisah dengan dikotomi pengusaha lebih luas dari pedagang. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memiliki banyak ilmu, yang sekarang dikenal dengan bidang Muamalah Maliyah, yang jauh lebih luas dari ekonomi, maka pedagang itu ya pengusaha, ya ekonom juga, intinya seorang Muslim ya begitu luar biasanya, karena Rasulullah sebagai teladannya ya begitu luar biasanya.


Kembali, Rasulullah kemudian usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah Radhiyallahu anha yang usianya 40 tahun, seorang pengusaha juga, suami istri pengusaha!, suami istri bekerjasama saling menguntungkan, dan hubungan harmonis dan romantis, saling berkorban!, padahal dua-duanya pengusaha.


Pernikahan membuat Rasulullah menjadi pengusaha yang lebih hebat lagi, dengan ekspedisi-ekspedisi besar yang lebih luas, ekspor-impor dalam skala besar. Tapi ingat bahwa saat itu Rasulullah dikenal sebagai orang yang shiddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), fathanah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan).


Penutup

Penulis sangat mungkin salah saat masuk bagian menyimpulkan, tapi izinkan Penulis ingin mengatakan bahwa, didiklah anak sebaik mungkin dengan Islam sehingga akhlak dan ilmunya Masya Allah, dan kenalkan dengan dunia bisnis / kerja atau harta, sedini mungkin minimal usia 8 tahun, kemudian menjadi serius saat usia 12 tahun atau saat usia akil baligh, dan dewasakan, bebaskan dalam arti positif minimal saat usia 17 tahun, dan nikahkan atau biarkan menikah paling tidak saat usia 25 tahun, semoga pada usia 40 tahun sudah menjadi seorang Pengusaha Muslim yang sebenar-benarnya . Aaamiiin


Jika terlambat maka perbaiki dengan sebaik mungkin.


Wallahu a'lam bishawab


bottom of page